Aku wanita, sayang
maaf jika perasaanku kadang terlalu peka untuk kau pahami
maaf jika perasaanku sedikit terlalu rumit untuk kau cerna
maaf.
maaf jika perasaanku kadang terlalu peka untuk kau pahami
maaf jika perasaanku sedikit terlalu rumit untuk kau cerna
maaf.
Aku wanita, sayang
aku tidak terbiasa mengucapkan semua isi hatiku
aku tidak terlatih menunjukkan perhatianku
tapi terkadang,
aku terlalu peka menghadapi perilakumu
aku terlalu menyebalkan untuk berada di sampingmu
aku terlalu membosankan untuk kau peluk setiap hari
aku terlalu aneh untuk jadi orang yang mendampingimu
itu karena,
karena aku wanita.
aku tidak terbiasa mengucapkan semua isi hatiku
aku tidak terlatih menunjukkan perhatianku
tapi terkadang,
aku terlalu peka menghadapi perilakumu
aku terlalu menyebalkan untuk berada di sampingmu
aku terlalu membosankan untuk kau peluk setiap hari
aku terlalu aneh untuk jadi orang yang mendampingimu
itu karena,
karena aku wanita.
Aku wanita, sayang
maaf jika kau berharap aku menunjukkan cintaku
maaf jika kau berangan aku selalu bertanya
“Bagaimana hari ini?”
“Sibuk apa hari ini?”
“Tadi gimana rapatnya?”
dan aku tidak melakukannya.
Aku wanita, sayang
aku harus terbiasa menyembunyikan perasaanku
aku harus terbiasa diam jika aku tidak suka,
kamu tahu kenapa?
karena kelak aku jadi ibu,
aku tak perlu menunjukkan semuanya di hadapan anakku
aku tak perlu menceritakan semua hal kepada tetangga rumah
aku tak perlu terlihat sedih, luka, di hadapan anakku
aku harus terbiasa menyembunyikan perasaan sakitku, sayang.
Aku wanita, sayang
maaf jika aku terlalu perasa
maaf jika persepsi dan sensasiku mengenai kalimatmu terlalu berlebihan
maaf, aku mencintaimu
-SDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar